-->

Wasiat Nabi Muhammad SAW

 Wasiat-Wasiat Nabi Muhammad SAW Kepada Sayyidina Ali





"Dengan menyebut nama Allah yang maha pemurah lagi maha penyayang
Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Sholawat dan salam semoga tercurah kepada jungjunan kita Nabi Muhammad Sallallahu 'alaihi wasallam beserta keluarga dan para sahabatnya. Maka ini adalah Washiyat Nabi Al-mustofa (Nabi yang dipilih) 'alaihi sholatu wassalam kepada Sayyidina Ali Karromallahu wajhah. Berkata Sayyidina Ali Karromallahu wajhah : "Rosulullah telah memanggilku, kemudian aku menyepi didalam rumah nya, lalu rasulullah bersabda kepadaku : Wahai Ali engkau dariku bagaikan Nabi Harun dan nabi Isa, Akan tetapi sesungguhnya tidak ada nabi setelah ku. Sesungguhnya aku akan berwasiat kepadamu, jika engkau memelihara wasiat ini maka hidupmu akan terpuji dan mati syahid, dan Allah akan membangkitkan mu pada hari kiamat bersama orang yang faqih".

Washiyatul Mustofa adalah kitab yang berisi tentang wasiat-wasiat Nabi muhammad Saw kepada Sayyidina Ali. Pengarang kitab ini adalah Sayyidina Abdul Wahhab Asy'roni. Nama lengkap beliau adalah Abdul Wahab bin Ahmad bin Ali bin Ahmad bin Ali bin Muhammad bin Musa Asy-Sya’rani Al-Anshari Asy-Syafi’i Asy-Syadzili Al-Mishri.

Abdul Wahab Asy-Sya’rani terkenal dengan panggilan Imam Asy-Sya’rani, yaitu salah seorang sufi terkenal yang diakui sebagai wali quthub pada zamannya yang memperoleh gelar sufistik Imamul Muhaqqiqin wa Zudwatul Arifin (pemuka ahli kebenaran dan teladan orang-orang makrifat). Beliau dilahirkan di desa Qalqasyandah – Mesir pada tanggal 27 Ramadhan 989 H. / 12 Juli 1493 M.

TENTANG HALAL DAN HARAM

Wahai ‘Ali, barang siapa yang makan makanan halal maka agamanya akan bersih, lembut hatinya dan doanya tidak akan terhalang (selalu di kabulkan). 

Wahai ‘Ali, barang siapa yang makan makanan syubhat(1)  maka agamanya akan syubhat dan hatinya akan menjadi gelap(2) . Dan barang siapa makan  makanan haram maka akan mati hatinya(3), ringan agamanya(4), lemah keyakinannya, do’anya akan terhalang (tidak dikabulkan), dan sedikit ibadahnya.

Penjelasan : 
  1. Syubhat adalah perkara yang belum jelas halal haramnya. Syubhat lebih medekati kepada haram. 
  2. Salah satu tanda orang yang gelap hati tidak mau mendengar nasihat agama. 
  3. Salah satu tanda orang yang Mati hati adalah tidak pernah menyesali perbuatan dosanya, dan tidak merasa rugi ketika meninggalkan kewajibannya. 
  4. Salah satu tanda  orang yang ringan agamanya adalah orang yang sama sekali tidak peduli terhadap agamanya.
Wahai ‘Ali, jika Allah marah kepada seseorang maka Allah akan memberinya rejeki yang haram. Dan ketika Allah semakin marah  kepada seseorang maka Allah mewakilkan (memberikan kuasa) kepada syetan untuk meberkahkan (menambah)  rejekinya dan menemaninya, menyibukkannya dengan dunia serta melupakan urusan agamanya. Memudahkan urusan dunianya, dan syetan berkata(1)  : Allah maha pengampun dan maha 
penyayang. 
 
Penjelasan : 
  1. Syetan selalu menggoda manusia dengan berbagai cara agar terus melakukan maksiat, salah satunya dengan cara membisikan kata “Tuhan itu maha pengampun dan penyayang”.
Bukankah kita sering mendengar orang yang selalu maksiat dan berkata : “Nanti sajalah kalau kita sudah tua baru taubat, Allah maha pengampun dan penyayang ini...”. Perkataan tersebut sama sekali tidak dapat dibenarkan, karena taubat jangan ditunda sampai hari tua, karena tidak ada jaminan kita bisa hidup sampai tua. Dan jangan mempermainkan ampunan serta kasih sayang Allah untuk berbuat maksiat. 

Wahai ‘Ali, Tidaklah seseorang berjalan kaki untuk mencari perkara yang haram, kecuali syetan akan menemaninya. Jika ia berkendara, maka syetan akan memboncenginya (mengikutinya). Dan tidaklah seseorang mengumpulkan harta haram, kecuali syetan akan ikut memakannya.

Dan jika lupa menyebut nama Allah ketika berhubungan suami isteri, maka syetan akan menemani anak-anaknya. Yang demikian itu sesuai dengan firman Allah :

“Dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak-anak dan beri janjilah (janji palsu) mereka” (Al-Isra, ayat 64)
 
Wahai ‘Ali, Allah tidak akan menerima sholat tanpa wudhu, dan tidak akan menerima sedekah dari harta yang haram.

Wahai ‘Ali, orang mu’min akan selalu bertambah (kuat) agamanya selama ia tidak memakan yang haram. Dan barang siapa meninggalkan (menjauhi) ulama, maka hatinya akan mati, dan buta dalam melaksanakan ta’at kepada allah (tidak tahu cara beribadah yang benar).

Wahai ‘Ali, barang siapa yang membaca alqur’an, tapi tidak menghalalkan apa yang dihalalkan dalam Alqur’an, dan tidak mengharamkan apa yang ada dalam alqur’an, maka orang tersebut termasuk orang-orang yang melemparkan kitab Allah (Alqur’an) ke belakang punggungnya. 

Semoga Bermanfaat, Jika ada waktu mau lanjut baca tentang WUDHU dan SHOLAT disini

Referensi :


NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post